Minggu, 15 April 2012

Ternyata Ka’Bah Itu Adalah Pusat Planet Bumi

Diposting oleh niken woropalupi di 11.02.00
……  Ä ¨$¨Z=Ïj9 $VJ»uŠÏ%  tP#tysø9$# MøŠt7ø9$#  spt6÷ès3ø9$# |Ÿ ª!$#@yèy_


Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia……. [Q.S Al Maidah : 97]

Astronout Neil Amstrong telah membuktikan bahwa kota Mekah adalah pusat dari Planet Bumi. Fakta ini telah di diteliti melalui sebuah penelitian Ilmiah. 


Ketika Neil Amstrong untuk pertama kalinya melakukan perjalanan ke luar angkasa dan mengambil gambar planet Bumi, dia berkata : “Planet Bumi ternyata menggantung di area yang sangat gelap, siapa yang menggantungnya ???”

Para Astronot telah menemukan bahwa planet Bumi itu mengeluarkan semacam radiasi, secara resmi mereka mengumumkannya di Internet, tetapi sayang nya 21 hari kemudian website tersebut raib yang sepertinya ada masalah tersembunyi dibalik penghapusan website tersebut.

Setelah melakukan penelitian lebih lanjut, ternyata radiasi tersebut berpusat di 
kota Mekah, tepatnya berasal dari Ka’Bah. Yang mengejutkan adalah radiasi tersebut bersifat infinite ( tidak berujung ), hal ini terbuktikan ketika mereka mengambil foto planet Mars, radiasi tersebut masih berlanjut terus. 

Para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini memiliki karakteristik dan menghubungkan antara Ka’Bah di di planet Bumi dengan Ka’bah di alam akhirat.


Di tengah-tengah antara kutub utara dan kutub selatan, ada suatu area yang bernama ‘Zero Magnetism Area’, artinya adalah apabila kita mengeluarkan kompas di area tersebut, maka jarum kompas tersebut tidak akan bergerak sama sekali karena daya tarik yang sama besarnya antara kedua kutub.
Itulah sebabnya kenapa jika seseorang tinggal di Mekah, maka ia akan hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh banyak kekuatan gravitasi. Oleh sebab itu lah ketika kita mengelilingi Ka’Bah, maka seakan-akan diri kita di charged ulang oleh suatu energi misterius dan ini adalah fakta yang telah dibuktikan secara ilmiah.
Penelitian lainnya mengungkapkan bahwa batu Hajar Aswad merupakan batu tertua di dunia dan juga bisa mengambang di air. Di sebuah musium di negara Inggris, ada tiga buah potongan batu tersebut ( dari Ka’Bah ) dan pihak musium juga mengatakan bahwa bongkahan batu-batu tersebut bukan berasal dari sistem tata surya kita.

Dalam salah satu sabdanya, Rasulullah SAW bersabda, “Hajar Aswad itu diturunkan dari surga, warnanya lebih putih daripada susu, dan dosa-dosa anak cucu Adamlah yang menjadikannya hitam. ( Jami al-Tirmidzi al-Hajj (877) “
Radiasi dari Ka'bah ini tak dapat diketahui tanpa pesawat antariksa abad 20, membuktikan jika Qur'an ialah berasal dari ALLAH, & bukti Qur'an mukjizat sepanjang masa. Kerana banyak ayat yang baru dapat dibuktikan oleh peralatan terakhir, zaman terakhir


Begitu banyak perbedaan penentuan waktu ibadah yang kerap terjadi di Indonesia, menggugah pertanyaan hati untuk mencari tahu lebih dalam,… Ka’bah sebagai pusat energi terbesar di dunia ternyata juga merupakan pusat bumi kita, Subhanallah. Wallahualam.

Umat Islam Dihimbau Beralih ke Waktu Makkah, Menggantikan Waktu Greenwich
Sejumlah pakar Islam di bidang geologi dan ilmu syariah mulai mengkampanyekan persamaan waktu dunia dengan merujuk waktu Makkah al Mukarramah. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengganti persamaan waktu Greenwich yang selama ini digunakan banyak penduduk dunia. Karena menurut sejumlah kajian ilmiah, Makkah-lah yang menjadi pusat bumi. Persoalan ini mencuat dalam Konferensi Ilmiah bertajuk Makkah Sebagai Pusat Bumi, antara Teori dan Praktek.


Konferensi yang diselenggarakan di ibukota Qatar, Dhoha pada Sabtu (19/4), menyimpulkan tentang acuan waktu Islam berdasarkan kajian ilmiah yakni Makkah, dan menyerukan umat Islam agar mengganti acuan waktu dunia yang selama ini merujuk pada Greenwich. Makkah Mukarramah dinyatakan sebagai kiblat umat Islam di seluruh dunia, dan di sekeliling Ka`bah yang ada di Makkah, berkeliling kaum muslimin yang melakukan Thawaf dari kiri ke kanan, ke balikan dari acuan waktu Greenwich dari kanan ke kiri.

Dalam konferensi yang juga dihadiri oleh Syaikh DR. Yusuf Al-Qaradhawi dan juga sejumlah pakar geologi Mesir seperti DR. Zaglul Najjar yang juga dosen ilmu bumi di Wales University di Inggris serta Ir Yaseen Shaok, seorang saintis yang mempelopori jam Makkah.
DR. Qaradhawi dalam kesempatan itu menyampaikan dukungannya agar umat Islam dan juga dunia menggunakan acuan waktu ke Makkah sebagai acuan waktu yang sejati, karena Makkah adalah pusat bumi.

Dalam sambutannya di awal konferensi ini, ia menjelaskan juga mengapa Makkah dipilih sebagai pusat bagi bumi dan kenapa Allah SWT menjadikan Baitul Haram sebagai kiblat bagi umat Islam. Qaradhawi yang juga ketua Asosiasi Ulama Islam Internasional itu mengatakan, “Kami menyambut kajian ilmiah dengan hasil yang menegaskan kemuliaan kiblat umat Islam. Meneguhkan lagi teori bahwa Makkah merupakan pusat bumi adalah sama dengan penegasan jati diri ke-Islaman dan menopang kemuliaan umat Islam atas agama, umat dan peradabannya” . DR. Qaradhawi juga menyampaikan bahwa tidak ada pertentangan dalam Islam antara ilmu dan agama sebagaimana yang terjadi di agama dan peradaban lain.

Terkait Makkah sebagai pusat bumi, DR. Zaglul Najjar mengatakan bahwa hal itu memang benar berdasarkan penelitian saintifik yang dilakukan oleh DR. Husain Kamaluddin bahwa ternyata Makkah Mukarramah memang menjadi titik pusat bumi. Hasil penelitian yang dipublikasikan oleh The Egyptian Scholars of The Sun and Space Research Center yang berpusat di Kairo itu, melukiskan peta dunia baru, yang dapat menunjukkan arah Makkah dari kota-kota lain di dunia. Dengan menggunakan perkiraan matematik dan kaidah yang disebut “spherical triangle” Prof. Husein menyimpulkan kedudukan Makkah betul-betul berada di tengah-tengah daratan bumi. Sekaligus membuktikan bahwa bumi ini berkembang dari Makkah.

0 komentar:

Posting Komentar

 

niken woropalupi Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea