Sabtu, 05 Desember 2015

NASI GORENG KORNET

Diposting oleh niken woropalupi di 10.19.00 0 komentar
Dinas siang masih 3 jam lagi, tiba-tiba laper mendadak (hahaha).. Liat ada kornet jadi pengen bikin nasi goreng.
Terinspirasi pengen bikin nasgor kornet karna pernah makan nasi goreng serupa di kafe daerah Pondok Betung, Bintaro. Berhubung didekat tempat tinggal nggak ada kafe yang begituan  L akhirnya coba bikin sendiri  J check it out. Bahan dan cara buatnya pun lumayan sederhana.

BAHAN
1 piring nasi putih
4 bh cabe merah
3 siung bawang merah, iris tipis
1 siung bawang putih, iris tipis
1 bungkus Kornet
Garam secukupnya
Kecap secukupnya
Minyak secukupnya

CARA MEMBUAT
1.       Tuang minyak secukupnya kedalam wajan. Jangan terlalu dikit karna nanti kornetnya cepet gosong kalo dikit minyak, dan jangan terlalu banyak juga ntar kolesterol hehe
2.       . Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum kemudian masukkan cabe merah kemudian tumis hingga layu.
3.       Masukkan kornet kedalam wajan, orek-orek sebentar sampai berbau harum. Kemudian masukkan garam secukupnya (jangan sampai keasinan ye :D)
4.       Lalu, tahap terakhir masukkan nasi dan kecap. Aduk-aduk sebentar hingga bumbu tercampur rata.
5.       Yeeeiii dan nasgor kornet pun jadi. Voila!!!

Sebenarnya, secara fisik nasi goreng ini keliatannya sama aja dengan nasi goreng yang lain, tapi kalau dimakan bakalan ada potongan kornet-kornetnya loh ;)

Selamat mencoba!!!

Sabtu, 05 September 2015

Poster LAPAN

Diposting oleh niken woropalupi di 15.19.00 0 komentar
Tahun ini, ada event bagus yaitu Workshop tentang "RISET MEDAN MAGNET BUMI DAN APIKASINYA" di adakan di LAPAN Bandung tanggal 8 September 2015. Kebetulan saya diberi kesempatan untuk mempromosikan riset saya dalam bentuk poster.

Sabtu, 16 Mei 2015

Artikel Tematik

Diposting oleh niken woropalupi di 11.12.00 0 komentar

⭐ SAHABAT BINTANG 5 ⭐

Saudaraku yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla,

Pernahkah anda membeli sebotol air mineral di sebuah warung kaki lima atau warung pinggir jalan?
Berapa harga untuk 1 botol dari sebuah warung dipinggir jalan? Mungkin kisaran 2000 - 3000 rupiah.

Lalu pernahkah kita membeli air mineral dengan volume yang sama di sebuah bandara? Berapa harga yang harus kita bayar? Mungkin kisaran 10.000 rupiah.

Lalu pernahkh kita membeli air mineral dengan volume yang sama di sebuah restoran hotel bintang 5?
Berapa harganya? Ternyata harganya melambung tinggi, mungkin kisaran 20.000 rupiah untuk 1 buah air mineral dengan volume yang sama.

Yang jadi pertanyaan lagi, apakah rasanya sama?

Ternyata sama... botolnya pun sama...

Lalu apa yang membuat harga air mineral tersebut melambung tinggi?

Jawabannya adalah LINGKUNGAN.

Ketika air mineral itu berada di kaki lima maka harganya pun kaki lima. Ketika air mineral itu berada di sebuah bandara maka harganya pun harga bandara. Jika air mineral berada di restoran bintang 5 maka harganya pun harga bintang lima.

Itulah ilustrasi sederhana tentang betapa pentingnya lingkungan bagi seorang muslim.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

"Seseorang itu di atas agama sahabatnya, maka perhatikanlah dengan siapa dia bersahabat dan berteman akrab." (HR. Abu Daud no. 4883 dan Tirmidzi no. 2378. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Agama kita di atas agama sahabat kita dan kita terpengaruh dengan lingkungan dan iman orang-orang disekitar kehidupan kita.

Apabila setiap hari kita bergaul dengan sahabat yang imannya kaki lima maka iman kita pun akan kaki lima..

Dan apabila setiap hari kita bergaul dengan sahabat yang imannya bintang lima maka iman kita pun akan bintang lima..

Maka perhatikan, dengan siapa dia bersahabat dan berteman akrab.

Sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam yang lain:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

Perumpamaan teman duduk yang baik dan teman duduk yang buruk adalah seperti bergaul dengan tukang minyak wangi atau bergaul dengan seorang pandai besi.

Adapun bergaul dengan penjual minyak wangi maka ada 3 kemungkinan yang akan terjadi:
⑴ Dia menghadiahkan minyak wangi kepada dirimu,
⑵ Atau engkau membeli minyak wangi darinya lalu engkau kenakan ditubuhmu,
⑶ Atau jika tidak mampu dari keduanya, setidaknya kita mendapatkan aroma wangi darinya.

Adapun bergaul dengan tukang pandai besi, maka kemungkinannya:
⑴ Percikan api akan mengenai bajumu dan akan membakarnya,
⑵ Atau kita akan terkena bau yang tidak enak untuk dihirup atau dirasakan darinya.

(HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Inilah ilustrasi yang diberikan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bahwa seorang manusia adalah insan yang lemah.

Dan salah satu bentuk kelemahannya adalah dia sangat terpengaruh dengan lingkungan.

Jika kita ingin menaikkan iman dan memuncakkan iman kita serta ingin menjaga keistiqamahannya maka bergaullah dengan sahabat-sahabat yang baik..

Bergaulah dengan orang-orang yang selalu mengingatkan kita untuk selalu berdzikir kepada Allāh..

Agar kita senantiasa ruku' dan sujud kepada Allāh..

Agar kita berusaha menjaga lapar dan dahaga dalam bingaki puasa kepada Allāh..

Jika kita bertemu dengan orang seperti itu, maka jagalah hubungan baik dengannya..

Karena Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

إِنَّ مِنَ النَّاسِ نَاسًا مَفَاتِيْحَ لِلْخَيْرِ وَمَغَالِيْقَ لِلشَّرِّ

"Sesungguhnya di antara manusia ada orang-orang yang keberadaan mereka sebagai kunci untuk pembuka (pintu) kebaikan dan penutup (pintu) kejelekan." (HR. Ibnu Majah, Al Baihaqi. Dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

Karena ada diantara manusia yang berfungsi seperti kunci untuk membuka pintu-pintu kebaikan dan untuk mengunci pintu-pintu keburukan.

Saat bersamanya, kita memiliki semangat keimanan yang tinggi dan gairah untuk berdzikir kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Sungkan dan takut untuk berbicara yang didalamnya ada unsur kemaksiatan,

Jika bertemu dan mengetahui ada orang seperti itu, bergaullah dengan mereka, dekatkan diri kita dengan mereka, isi hidup kita dengan bergaul dengan mereka.

Bukankah yang membuat para shāhabat menjadi generasi terbaik adalah karena mereka berinteraksi dengan Nabi kita Shallallāhu 'Alayhi wa Sallam?

Mereka bergaul dan menghabiskan waktu bersama manusia terbaik, manusia yang imannya paling kokoh dan taqwanya yang paling memuncak.

Makanya tidak heran, Nabi berkata:

خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِى ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ، ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ..

“Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian setelah mereka dan setelah mereka lagi..” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim)

Makanya tidak heran, para tābi'īn menghabiskan waktu dan bergaul dengan para shāhabat, dan para tābi'ut tabi'in bergaul bersama tābi'īn.

Saudaraku yang dirahmati Allāh,

Betapa banyak orang yang ingin berubah kepada kebenaran dan cahaya iman tapi ternyata mereka gagal melakukannya.

Kenapa?

Karena mereka tidak berani keluar dari lingkungan yang buruk dan penuh dengan kemaksiatan, bid'ah dan kesyirikan...

Akhirnya impian hanya tinggal impian. Dia tidak bisa memperbaiki kualitas hidupnya.

Dan betapa banyak orang yang mendapatkan hidayah iman, secercah cahaya kebenaran dan indahnya tauhid karena bergaul dengan orang yang bertauhid kepada Allāh dan menghidupkan sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam dan semangat dalam mengisi waktu dengan beribadah kepada Allāh Jalla wa 'Ala.

Jangan lupa, ingatlah ilustrasi di awal pembicaraan kita,

Jika kita bergaul dengan seorang yang imannya kaki lima maka kita akan mengikuti iman tersebut.

Dan apabila kita bergaul dan bersahabat dengan iman yang bintang lima maka insyā Allāh kita akan lebih mudah memperbaiki diri kita, tentu saja dengan pertolongan, taufiq dan hidayah dari Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Semoga nashihat ini bermanfaat.

[Ust. Nuzul Dzikri, LC hafizhahullāh]


Sabtu, 14 Februari 2015

~~***Terkadang Cinta itu Tak Harus Memiliki***~~~

Diposting oleh niken woropalupi di 20.21.00 0 komentar
Cinta?
Apa sih cinta itu?
Menurutku cinta itu indah,,,
Indah jika kita menempatkannya sesuai dengan tempatnya...
Cinta itu indah jika kita mendahulukan cinta kepada-Nya..
Lalu kepada orang yang kita sayang...

Tanpa cinta mungkin tak kan ada kita di dunia ini,,
Tak kan ada ayah kita, bahkan ibu kita,
Tak kan ada kakek kita, atau nenek kita.....

Cinta itu tak kenal umur,
Tua, muda, anak kecil, dewasa pasti merasakan cinta
Cinta dari orang tua kepada anaknya,
Cinta dari kakak kepada adiknya...
Remaja yang beranjak dewasa pasti pernah merasakan cinta,
terhadap orang tua, kakak, adik,
bahkan terhadap lawan jenis...

Seperti aku,
Naluriah rasa cinta kepada lawan jenis itu pasti ada
Karena sejatinya, aku hanyalah wanita biasa
Yang tentu merasakan jatuh cinta...

Namun...
Cara mencintai seseorang yang dicintainya itu berbeda-beda..
Bagiku,,
Mengagumi dalam diam adalah caraku menyukaimu...
Biarlah perasaan ini terpatri dalam hati....
Tak perlu seluruh orang didunia tau bahwa aku mengagumimu...
Cukup aku dan Allah yang tau... :)

Hanya satu doaku,
semoga kelak Allah dapat menyatukanku dan kamu
Berjodoh dunia akhirat... :)







 

niken woropalupi Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea